Kisah Sukses Mantan TKI Arab Saudi, Nur Cholis dan Istri
Nur Cholis adalah salah satu contoh pejuang devisa dari Indonesia yang berhasil. walaupun mulai dengan merangkak dari nol dengan kegigihan dan kesabarannya akhirnya dia bisa menunjukkan bahwa ia adalah benar benar seorang yang berkualitas dan bermental baja. Memang ia sempat mengenyam pendidikan tinggi sampai sarjana tapi usaha yang dimulainya ketika dia menjadi seorang TKI arab saudi.
Awalnya Mas Nur bekerja sebagai seorang cleaning service di Arab Saudi. Walaupun dia punya ijazah sarjana dan bisa komputer tetapi kondisi lapangan pekerjaan di Indonesia yang susah menjadikan ia memilih untuk melangkahkan kakinya di dunia yang baru yang jauh di sana sebagai seorang TKI dan bekerja sebagai cleaning Service. Bekerja dengan penuh ketekunan membuat pimpinanya menjadi senang dan menaikkan pangkatnya dari cleaning service bagian WC menjadi cleaning service kamar Hotel. Beberapa kali ia naik pangkat akhirnya menjadi marketing manager.Bermodal uang tabungan saat menjadi TKI itulah, sekembalinya ke Indonesia ia mulai dengan menyewa toko di sebuah pasar di Wonosobo. Rencananya dia akan membuka sebuah toko tekstil yang lantas diberinya nama “Multazam”.
Setelah menikah dengan Siti nur Qomariah, mereka memutuskan untuk mengumpulkan modal usaha sendiri. Dan mereka sepakat untuk kembali menjadi TKI dan mulai mengumpulkan modal sedikit demi sedikit. Sebelum kembali menjadi TKI di Taiwan, Mas Nur mencoba merintis usaha tekstilnya yaitu berjualan kain kiloan dan dari bisnisnya ia berhasil mengumpulkan uang 3 Juta bulan. Itu juga karena kepandaian dan kegigihannya. Biar lebih hemat bahkan ia rela untuk tidur di toko nya. Ketika pagi sampai siang ia berjualan dan pada malam harinya ia berpura pura pulang dan kembali ke toko untuk tidur. Itu dilakukannya agar tidak ketahuan security di Ruko sewanya.
Masalah menimpanya ketika sang pemilik ruko meminta ia untuk pindah, sehingga mau tak mau ia pindah ke tempat lain dan penghasilannya turun drastis menjadi 17 ribu per harinya. Terdesak dengan kondisi tidak membuat ia patah semangat, mas Nur kemudian mulai mempelajari buku bisnis secara otodidak. Dia melakukan trial and error dan membuat sistem bisnis yang lebih teratur untuk usahanya. Untuk itu ia menghabiskan dana puluhan juta. karena harus membayar pegawai dan kesalahan dari trial and error. Namun dia tidak merasa rugi. “Saya tidak pernah menganggap kehilangan itu sebagai sebuah kerugian, saya menganggapnya sebagai ongkos belajar, karena dari situlah akhirnya saya mencoba untuk membikin suatu sistim audit yang benar, bikin cash flow report yang bagus, neraca, laporan rugi laba, dan lain sebagainya,” jelasnya.
Dan benar saja segala usaha dan kerja kerasnya itu tidak menjadi sia sia. Kesederhanaannya dalam menjalani hidup dan rela berkorban demi membesarkan bisnisnya akhirnya membuahkan hasil. Sekarang usahanya merambah ke banyak daerah, bukan saja bisnis tekstil bahkan ia sudah bisa merambah ke dunia kuliner, pengiklan, percetakan, aksesoris motor, sekolah musik, dan pendidikan. Untuk bisnis pendidikan ia bekerja sama dengan Primagama Group.
Berikut video wawancara beliau dalam acara Kick Andy.